Kamis, 23 September 2021, hari yang begitu berat buat kami, dimana kami harus ikhlas ditinggal bapak 'pergi' selamanya.
Kehilangan sosok ayah sama sekali bukan hal mudah, terlebih untuk kami. Ketika kami butuh berjuang untuk menguatkan diri sendiri, kami juga harus membantu Mama yang juga butuh penguatan. Perasaan sedih dan kehilangan tidak hanya berlangsung sehari atau dua hari saja, tapi terus berlanjut tanpa kamu tahu akhirnya.
Semua terasa tragis, terasa bagai sebuah tragedi yang mengubah hidup kami secara keseluruhan. Tapi di saat yang sama, kami tahu bahwa kami harus terus tumbuh dan berkembang dengan atau tanpa sosok Bapak.
Setiap anak perempuan pasti memiliki sosok lelaki pertama yang dicintainya. Dan lelaki ini biasanya adalah ayah. Laki-laki pertama yang memeluk kami dengan erat dan memberi kami kasih sayang selayaknya orangtua pada umumnya. Semakin kami tumbuh besar, Bapak juga makin protektif. Hal ini juga yang menghadirkan rasa patah hati kami ketika Bapak meninggalkan kami.
Kehilangan Bapak rasanya seperti kehilangan harapan dan mimpi-mimpi. Begitu indah semua hal dalam genggaman rencana masa depan, tetapi kini seperti menjadi pasir yang bertebaran keluar.