Tiga setengah tahun sudah ku habiskan belajar di kampus ini. Inilah saat yang menetukan mulai medekat, merapat, bahkan membuat dadaku berdegup kencang. Apalagi ditambah informasi di papan pengumunan yang mencantumkan namaku di deretan penguji killer, yang anak – anak kampus bilang penguji paket doble extra combo lagi, semakin sempurnalah semua keteganganku.
Tepat di bulan November ku selesaikan studyku.
Di sebuah koridor kampus, ku duduk bersila sambil menatap cemas, apa yang akan terjadi dengan nasib ku beberapa meni kedepan.
Tak henti – hentinya kusebut NamaMu Ya Rabb... tuk temani aku, tenangkan aku, dan lindungi aku.
30 menit berlalu...
Tiba – tiba keluar sahabatku dari ruangan yang menakutkan itu, dengan keadaan yang menghawatirkan, wajahnya pucat, dimatanya berlinang air mata. Melihat keadaan seperti itu, membuat aku semakin tak kuasa, tak menentu dengan perasaan ini...
”Apa yang terjadi disana????? Ya Rabb lindungi aku... ya Rabb lindungi aku... ” gumamku dalam hati. Tak lama setelah itu, kemudian muncul petugas dan memanggil namaku untuk masuk keruangan menakutkan itu. Aku terperanjat, serasa inilah akhir hidupku, semua beban tertuju padaku, rasa takut dan cemas memenuhi pikiran dan hatiku.
Aku berjalan masuk perlahan, ku ketuk pintu ruangan tersebut.
”Masuk..!!!” suara tegas dari ruangan itu menggema membuat langkahku semakin gontai tak menentuk.
Ku ucap salam sambil ku tatap satupersatu mata para penguji tersebut.
”Ya Rabb.... lindungi aku...tatapan mata mereka begitu menegangkan.” ucapku dalam hati.
”Silahkan duduk..!” kata salah seorang dari mereka.
Setelah mereka menyuruh ku duduk, maka mulailah mereka membanjiriku dengan berbagai pertanyaan mulai dari A sampai Z.
15 menit berlalu, suasana terasa hening dan senyap dalam ruangan itu.
Tiba – tiba penguji I bertanya,” Kamu siap lulus???”
Dengan sigap aku jawab, ” Siap, Pak!!”
Kemudian si penguji bertanya lagi, ”Kamu siap tidak lulus?”
Diberi pertanyaan seperti itu aku terdiam sejenak dan menjawab dengan perlahan, ”Tidak, Pak.”
Si penguji II membentak dan mengulang pertanyaannya, ” Kamu siap tidak LULUS??”
Aku masih menjawab perlahan, ”Tidak siap, Pak.”
”Ya sudah kalau kamu tidak siap untuk tidak lulus, sidang ini batal. Kamu harus mengikuti sidangulang gelombang selanjutnya tanggal 25 saja”, kata penguji II.
Mendengar ucapan seperti itu aku tak tahu harus bagaimana, aku hanya terdiam.
”Ini kesempatan terakhir, Kamu siap tidak lulus???”, tanya penguji I.
Aku masih terdiam. Dalam diam ku, terlintas cerita sahabatku. Waktu itu dia sempat cerita pengalamannya ketika dia sidang dulu. Apa yang dia alami dulu, gak jauh beda dengan apa yang terjadi denganku sekarang.
Hidup itu adalah tantangan, dan tantangan itu beresiko. Tapi kita harus melewatinya. Apa pun yang terjadi dalam hidup kita, kita harus siap menghadapinya, mungkin itu yang terbaik buat kita.
Tanpa berpikir panjang lagi, aku pun menjawab,,, ” Siap Pak! Saya siap tidak lulus kalau memang itu yang terbaik buat saya.”
”Bagus, silahkan anda tunggu diluar!,” ucap penguji I
Aku pun keluar dari ruangan itu dengan tangan hampa dan penuh air mata serta tanya..
”Ya Rabb..aku hamba yang lemah, jika ini yang terbaik buat hamba, hamba terima dengan ikhlas, Engkau Maha Mengetahui”.
1 jam .... 2 jam.... 3 jam.... berlalu.. aku menunggu dalam ketidak pastian antara lulus dan tidak.
Tepat jam 4 sore semua peserta sidang skripsi dikumpulkan di Aula untuk mengetahui hasil sidang. Inilah detik – detik mendebarkan..
Setelah menimbang, mengingat dan memperhatikan, maka kami memutus kan peserta sidang dengan nomor 05222381 dinyatakan lulus dengan Yudisium sangat memuaskan.
Allhamdulillah Ya Rabb... Aku LULUUUUSSSS.....
Mamah.... Bapakkkkk..... Aku Lulussssssss.... Lulus jadi Sarjana.......
Minggu, 15 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
12 komentar on "Ku Raih Gelar Itu"
salam sobat
wah selamat ya mba RITMA,,,
akhirnya lulus jadi sarjana.
ikut senang deh saya disana mba ,,
Alhamdulillahirabbil 'alamiiin, semua patut disyukuri. Keberhasilan akan menjadi indah saat rintang dan halangan kemarin dilalui dengan penuh ketekunan dan doa.
Selamat, yaaa. Saya bangga padamu!
@ Nura: iya mbak makasih yach..
@annie: makasih bu... ini semua tak berarti tanpa do'a dan dukungan dari kalian semua...
Waaa...selamat,selamat (jadi ingat lagi masa2 itu). Tapi ini baru langkah awal lho ya, karena kehidupan yang sebenarnya akan mulai terbentang didepanmua. Ayo semangat, berjuang..
Alhamdulillah, kami merasakan kegembiraan itu, Sukses untuk anda, kedepan kiprah anda ditunggu!
Alhamdulillah akhirnya penantian yang membuatmu dag dig dug ,berhasil mencapai cita2mu menjadi sarjana ,Selamat ya mba.Semoga masa depan cerah untukmu .
waaah, selamat yaaaa..... ^^
wah...tegang juga baca cerita kamu. Untunglah akhirnya lulus. Selamat ya!
Lama banget aku ga kesini ya...
Alhamdulillah akhirnya.. lulus.. menegangkan bacanya kirain gak lulus.. salam kenal ya :)
mbak RIMA selamat ya... akhirnya semua berakhir dengan kebahagiaan... salam terkasih...
Selamat...dan sukses berikut menantimu..
selamat yaaaaaaaaa....!!!!
prestasi yang sangat membanggakan.
Posting Komentar
Terimakasih buat sahabat dah mau mampir di rumahku... (^_^)