Selasa, 31 Juli 2012

Ayah, Kembalikan Tangan Dita

Diposting oleh Ayoe Ritma di Selasa, Juli 31, 2012
Istighfar adalah solusi. Sepasang suami istri seperti pasangan lain di kota-kota besar meninggalkan anaknya untuk diasuh pembantu rumah sewaktu bekerja. Anak tunggal pasangan ini, perempuan cantik berusian 3tahun. sendirian ia di rumah dan kerap kali dibiarkan pembantunya karena sibuk bekerja di dapur. Bermainlah dia bersama ayunan di atas buaian yang dibeli ayahnya atau pun memetik bunga dan lain-lain di halaman. Suatu hari ia melihat sebatang paku karat. dan ia pun mencoret coret lantai tempat mobil ayahnya diparkirkan, tetapi karena lantainya terbuat dari marmer maka coretan itu tidak kelihatan. Dicobanya lagi pada mobil ayahnya. Ya... karena mobil itu berwarna gelap, maka coretan tampak jelas. Apalagi anak-anak ini pun membuat coretan sesuai kreatuvitasny Hari itu ayah dan ibunya bermotor pergi ke tempat kerja karena ingin menghindari kemacetan. Setelah sebelah kanan mobil sudah penuh coretan, ia pun beralih ke sebelah kiri mobil. Dibuatnya gambar ibu dan ayah, gambarnya sendiri, lukisan ayam, kucing dan lain sebagainya mengikti imaginasinya. kejadian itu berlangsung tanpa sadar si pembantunya. Saat pulang petang terkejutlah pasangan suami istri tersebut, mobil yang baru dibelinya setahun yang lalu dengan angsuran yang masih lama lunasnya. Si Bapak yang belum lagi masuk rumah ini pun terus menjerit, "Kerjaan siapa ini!!!???"""" Oembantu rumah yang tersentak dengan jeritan itu berlari keluar. dia juga beristighfar. Mukanya merah padam berlebih lebih melihat wajah bengis tuannya. Sesekali diajukan pertanyaan kepadanya, dia terus mengatakan "saya tidak tahu tuan,,,,". "kamu seharian dirumah, apa saja yang dilakukan?" hardik si istri. Si anak mendengar suara ayah dan ibunya sudah pulang, tiba - tiba berlari keluar dari kamarnya. dengan penuh manja dia berkata,"Dita yang membuat gambar itu ayah, cantik kan..?!!" katanya sambil memeluk ayahnya sambil bermanja seperti biasa. Si ayah yang sudah hilang kesabaran mengambil ranting dari pohon kecil di depan rumahnya, terus dipukulkannya berkali kali ke telapak tangannya, si ayah memukul pula belakang tangannya. sedangkan si ibu cuma mendiamkan saja seolah merestui dan merasa puas dengan hukuman yang dikenakan. Pembantu rumah terbengong, tidak tahu harus berbuat apa. Si ayah cukup lama memukul mukul tangan kanan dan kemudian bergantian ke tangan kirinya, kemudian si anak dibawa dimasukan ke kamarnya. dia terperanjat melihat telapak tangan dan belakang tangan si anak luka luka dan berdarah. pembantu rumah memandikan, dan memberihkan lukanya, dia ikut menangis. anak kecil itu juga menjerit - jerit kesakitan. Lalu si pembantu itu menidurkan anak kecil itu. si ayah sengaja membiarkan anak itu tidur bersama pembantunya. tangan si anak bengkan, lalu pembantu rumah mengadu kepada majikannya," Oleskan obat saja", jawab bapak si anak. Pulang dari kerja, dia tidak memperhatikan anak kecil itu yang menghabiskan waktu di kamar pembantu. Si ayah konon mau memberi pelajaran pada anaknya. Tiga hari berlalu, si ayah tidak pernah menjenguk anaknya sementara si ibu juga begitu, meski setiap hari bertanya kepada pembantu rumah. “Dita demam, Bu”…jawab pembantunya ringkas. “Kasih minum panadol aja ,” jawab si ibu. Sebelum si ibu masuk kamar tidur dia menjenguk kamar pembantunya. Saat dilihat anaknya Dita dalam pelukan pembantu rumah, dia menutup lagi pintu kamar pembantunya. Masuk hari keempat, pembantu rumah memberitahukan tuannya bahwa suhu badan Dita terlalu panas. “Sore nanti kita bawa ke klinik. Pukul 5.00 sudah siap” kata majikannya itu. Sampai saatnya si anak yang sudah lemah dibawa ke klinik. Dokter mengarahkan agar ia dibawa ke rumah sakit karena keadaannya susah serius. Setelah beberapa hari di rawat inap dokter memanggil bapak dan ibu anak itu. “Tidak ada pilihan..” kata dokter tersebut yang mengusulkan agar kedua tangan anak itu dipotong karena sakitnya sudah terlalu parah. “Ini sudah bernanah, demi menyelamatkan nyawanya maka kedua tangannya harus dipotong dari siku ke bawah” kata dokter itu. Si bapak dan ibu bagaikan terkena halilintar mendengar kata-kata itu. Terasa dunia berhenti berputar, tapi apa yg dapat dikatakan lagi. Si ibu meraung merangkul si anak. Dengan berat hati dan lelehan air mata isterinya, si ayah bergetar tangannya menandatangani surat persetujuan pembedahan. Keluar dari ruang bedah, selepas obat bius yang disuntikkan habis, si anak menangis kesakitan. Dia juga keheranan melihat kedua tangannya berbalut kasa putih. Ditatapnya muka ayah dan ibunya. Kemudian ke wajah pembantu rumah. Dia mengerutkan dahi melihat mereka semua menangis. Dalam siksaan menahan sakit, si anak bersuara dalam linangan air mata. “Ayah.. ibu… Dita tidak akan melakukannya lagi…. Dita tak mau lagi ayah pukul. Dita tak mau jahat lagi… Dita sayang ayah.. sayang ibu.”, katanya berulang kali membuatkan si ibu gagal menahan rasa sedihnya. “Dita juga sayang Mbok Narti..” katanya memandang wajah pembantu rumah, sekaligus membuat wanita itu meraung histeris. “Ayah.. kembalikan tangan Dita. Untuk apa diambil.. Dita janji tdk akan mengulanginya lagi! Bagaimana caranya Dita mau makan nanti?… Bagaimana Dita mau bermain nanti?… Dita janji tdk akan mencoret2 mobil lagi, ” katanya berulang-ulang. Serasa copot jantung si ibu mendengar kata-kata anaknya. Meraung2 dia sekuat hati namun takdir yang sudah terjadi tiada manusia dapat menahannya. Nasi sudah jadi bubur. Pada akhirnya si anak cantik itu meneruskan hidupnya tanpa kedua tangan dan ia masih belum mengerti mengapa tangannya tetap harus dipotong meski sudah minta maaf. Buat anda yang telah menjadi orang tua dan atau calon orang tua. Ingatlah….semarah apapun anda, janganlah bertindak berlebihan. Sebagai orang tua, kita patut untuk saling menjaga perbuatan kita especially pada anak2 yg masih kecil karena mereka masih belum tahu apa2. dan ingatlah, anak adalah anugrah dan amanah yang dititipkan oleh TUHAN untuk kita.

1 komentar on "Ayah, Kembalikan Tangan Dita"

Outbound Malang on Kamis, 27 September, 2012 mengatakan...

salam sukses gan, bagi2 motivasi .,
Hidup akan menjadi indah jika kita bisa bermanfaat untuk orang lain.
ditunggu kunjungan baliknya gan .,.

Posting Komentar

Terimakasih buat sahabat dah mau mampir di rumahku... (^_^)

 

Persahabatan Latansa Copyright © 2009 Paper Girl is Designed by Ipietoon Sponsored by Online Business Journal