Kamis, 08 Desember 2011

Tanpa Judul

Diposting oleh Ayoe Ritma di Kamis, Desember 08, 2011 8 komentar
Duhai bintangku…..

Aku ingin mencintaimu dengan sangat sederhana,Sederhana dalam sikap,sederhana dalam tutur kata,Tak perlulah kau berdusta dalam bersikap,Tak perlulah kau berpura2 mencintaiku bila kau memang tak cinta,Tak perlulah kau, berpura- pura menyayangiku bila kau memang tak sayang.
Tunjukkan bahwa kau,memang pantas mendampingi hidupku.
Tunjukkan bahwa kau memang,imamku seperti orang bilang.
Tunjukkan bahwa kau memang separuh nafasku,Yang selalu menghantuiku dulu di setiap malam-malamku.
Tunjukkan,bahwa kau memang imam,Yang tercipta untuk,menemani sisa umurku. Bukan pangeran dalam dongeng sebelum tidur atau wayang dalam film atau opera van java,

Duhai separuh hidupku….

Aku ingin mencintaimu dengan kelembutan dan kedamaian, Selembut sutera,selembut awan,Sedamai - damainya dua angsa yg hidup bahagia di tepi danau toba.
Bukan dengan kekerasan yg hanya akan melahirkan air mata atau dgn pukulan atau tamparan yg membuat Tuhan marah padaku. Read More..

Sabtu, 19 November 2011

Insyaallah

Diposting oleh Ayoe Ritma di Sabtu, November 19, 2011 3 komentar
Saat hati berkata ingin, namun Allah berkata tunggu.
saat airmata harus menetes, namun Allah berkata tersenyumlah.
saat segalanya terasa bosan, namun Allah berkata teruslah melangkah.

Kita merencanakan, Allah juga merencanakan.
Tapi ingat rancangan Allah lebih baik.
Allah selalu tau apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita pinta.
berbaiksangka pada Allah..

Biarkan semua indah pada waktunya.
Read More..

Senin, 31 Oktober 2011

″Ketika Ku Tahu Aku Tlah Jatuh Cinta″

Diposting oleh Ayoe Ritma di Senin, Oktober 31, 2011 2 komentar
′Hatiku terpikat padanya
karena DIEN yang ada pada dirinya,
hingga terpancar pada PRIBADINYA
... lalu menarik perhatian jiwa ini
untuk MENDEKATINYA..
Namun
HASRAT itu akhirnya terpaksa DILUPAKAN selama-lamanya,
karena mungkin ini sekedar UJIAN untuk hati
dan juga untuk jiwaku..

Ya ALLAH..
Bila kehadiranku MENGANGGU hatinya,
tidak membawa KEBAIKKAN padanya,
maka Kau pisahkanlah kami
biarpun kami terluka..
Bila aku TIDAK LAYAK
bukan yang terbaik untuknya..
maka Kau jauhkanlah aku darinya..
Bila bukan aku
yang TERTULIS untuk melengkapkan separuh dari agamanya,
maka JAUHKANLAH kami
agar tidak timbul rasa yang mengundang KECEWA…

ya Rabb,...
damaikanlah hatiku yang damai
Read More..

Minggu, 30 Oktober 2011

Sepenggal Kata Ma'af

Diposting oleh Ayoe Ritma di Minggu, Oktober 30, 2011 1 komentar
Saling memaafkan adalah kata yang paling sulit bagi orang yang tidak mampu memaafkan dirinya dan orang lain.
padahal bagi Allah sangatlah mudah dan sederhana, hanya dengan satu kata "ampunan" walaupun kita telah menyakitinya.
Sakit hati, dendam dan harga diri adalah pemberat untuk mengucapkan satu kata"maaf" atau tiga kata "aku telah memaafkanmu".
jika hati telah tersakiti dendam akan muncul dan harga diri akan terasa membakar.
Tak ada seorang pun yang patut menghakimi kecuali Allah, berhentilah berkata "aku tidak bisa memaafkanmu". karena tidak seorangpun berhak menghakimi kecuali Allah.
Sebenarnya sebelum kita memberi maaf satu sama lain, Allah telah memaafkan kita dengan satu ampunan... Subhanallah...
Read More..

Sabtu, 20 Agustus 2011

Hati Hati Tentang Si Hati

Diposting oleh Ayoe Ritma di Sabtu, Agustus 20, 2011 1 komentar

Pokoknya sakiiiiiit hati ini, sakiiit banget deh!”, keluhan seorang sahabat tatkala menceritakan prihal pengkhianatan seseorang yang dipercayainya. Mimik muka penuh kekesalan ditambah nada suara yang menandai rasa jengkel.

Kelunya lidah seorang ibu, berurai air mata dan ragam tanya dalam nuraninya, “Kenapa anak hamba yang dibesarkan dalam pendidikan agama yang baik, tetapi melakukan perbuatan zina dan sering berdusta, Ya Allah?”, ibu mana pun juga pastilah hancur hatinya tatkala menerima kenyataan pahit melihat anaknya ‘kumpul kebo’ berlumur kehinaan dan belum juga bertaubat pada-NYA.

Lain lagi kalimat bijak dari Mas Fulan, seorang brother asal daerah Jawa Timur, ia berkata, “Dulu sih sakiit sekali rasanya, ingin melampiaskan dengan amarah atau bahkan membunuh… Tapi Alhamdulillah, saya masih bisa mengontrol diri. Hati ini berkata ‘tidak, jangan emosi ... Alhamdulillah sudah ikhlas…”, senyumnya ceria. Subhanalloh, padahal Mas Fulan itu mengalami kepahitan peristiwa hidup, ketika pulang ke rumah memergoki istri tercinta tengah berselingkuh, pasangan selingkuhannya saudara iparnya sendiri! Maka tatkala Mas Fulan menceraikan si istri, adik perempuan Mas Fulan juga menjanda karena bercerai dengan suaminya. Tamparan yang luar biasa bagi keluarga mereka. Sempat trauma, begitulah kata Mas Fulan, lima tahun lebih ia ketakutan untuk berumah tangga lagi. Butuh waktu lebih banyak dan pertimbangan yang matang, karena ia ‘takut’ hatinya terluka lagi.

Dua tahun lalu, Mas Fulan ‘sembuh’, berjumpa dengan pilihan hatinya dan membangun rumah tangga baru dengan optimis, Allah ta’ala pasti melimpahkan obat luka terbaik buatnya. Keberkahan mengiringi, saat ini Mas Fulan telah menggendong seorang bayi yg lama diimpikannya. Alhamdulillahirobbil ‘alamiin.

Memang si hati selalu jadi perbincangan sepanjang masa. Urusan hati berkaitan dengan cinta, benci, juga rindu dan sebagainya, dibahas tak pernah usai. Kedalaman hati seseorang tiada yang tau, kecuali Allah Subhanahu Wata'ala. Dalam biografi dari Sufyan Ath-Thauree, Khalf ibn Tameem melaporkan bahwa ia mendengar Sufyan berkata: “Visi mata (apa-apa yang dipandang) seseorang bertujuan pada dunia fana, dan visi hati seseorang bertujuan untuk akhirat. Ketika seorang pria ‘melihat’ dengan matanya, ia sia-sia, (ia menilai sesuatu dari pandangan mata saja) tak bermanfaat. Adalah ketika ia melihat dengan hatinya, baik melihat seseorang yang disukainya maupun ‘melihat’ penilaian diri sendiri, ia memetik banyak manfaat.”

Dulu ada ustadz pernah berpesan seraya bercanda, “Ada tiga organ yang bicara…Wanita disebut cantik karena wajah dan penampilannya, si mata yang bicara. Wanita cantik karena cerdas, pandai dan rajin, itu otak atau akal pikiran yang berkata. Wanita cantik karena berakhlakul karimah, baik budinya, itu si hati berucap. Dan mata lebih cenderung memperturutkan nafsu, maka pertimbangkanlah kata hati, karena kebaikan budi pekerti lebih berharga". Dan kecintaan seseorang kepada Allah tentunya membuat selalu ingin memahami dan terus menggali ilmu-ilmuNya. Dengan berusaha makin memahami, maka akan terus berusaha mengamalkan rambu-rambuNya, dan wujud yang paling terlihat adalah akhlakul karimah, kepribadian hidup sehari-sehari. Itulah pancaran hati nan cantik.

Sufyan Ath-Thauree pun pernah mengatakan tentang ‘bukti kesabaran hati’. Tiga hal tanda engkau telah bersabar : Jangan bicarakan tentang musibah yang menimpamu, jangan diumbar perihal sakit dan lukamu, serta jangan memuji dirimu sendiri. Astaghfirrulloh, kebanyakan peristiwa keseharian diri ini masih susah untuk bersabar, sibuk ‘nyari tempat berkeluh kesah’, sulit menata hati padahal sudah sering mengingat akan si obat hati, sebagaimana firman Allah ta’ala, bermakna, “Tidaklah kalian ketahui bahwa hati hamba-hamba Allah Subhanahu Wata'ala yang beriman itu dibahagiakan oleh Allah dengan banyak berdzikir kepada-Nya.” (QS. Al-Hadid [57] : 16)

Si hati jelita dengan kelurusan niat dan kesyukuran, tentunya menampakkan sikap dan prilaku rendah hati dan ketulusan seseorang dalam menjalani detik-detik hidupnya. Wajah pun sumringah bahagia. Sedangkan hati yang dengki, iri, hingga berjibunnya penyakit hati, maka sikap yang tampak adalah rakus, tamak, doyan mengadu-domba, menebar fitnah, mencari celah ‘kemudahan mencapai tujuan’ dengan jalan apapun, berkhianat serta kesulitan untuk tersenyum.

Sebagaimana wasiat baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “…Ketahuilah, bahwa setiap raja memilliki daerah terlarang. Ketahuilah, bahwa daerah terlarang Allah adalah hal-hal yang diharamkan. Ketahuilah, bahwa dalam tubuh terdapat mudghah (segumpal daging), jika ia baik, maka baik pula seluruh tubuhnya. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh tubuhnya. Ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati”. (HR. Bukhari dan Muslim)

“Secuil catatan tentang si hati …"

Bilangan tahun adalah seperti pohon, bulan adalah dahannya,
Hari-hari merupakan cabang-cabangnya, jam adalah daunnya,
Dan nafas ibarat buahnya

Siapa pun yang nafasnya digunakan untuk taat kepada Allah,
Maka buah pohon itu akan baik, lezat dan murni manisnya
Siapa pun yang nafasnya digunakan untuk mendurhakai Allah,
Tentu buahnya akan jahat, busuk dan jelek

Waktu panen adalah pada hari kiamat
Yang pada saat itu buah akan ditampilkan,
Apakah itu manis atau asam

Ketulusan dan Tauhid adalah pohon dalam hati
Cabang-cabangnya adalah perbuatan
Dan buahnya adalah kenikmatan hidup selama ini
Kehidupan duniawi dan kebahagiaan abadi di akhirat

Buah tauhid dan ketulusan dalam kehidupan dunia adalah sama
Allah limpahkan berkah kepada hamba –Nya nan ikhlas
Balasan kebaikan berlipat ganda

Kemusyrikan, berbohong, dan kemunafikan juga pohon dalam hati
Buahnya adalah selama hidup tak tentram
Diliputi rasa takut, tertekan, kesedihan, dan sesak dalam dada
Kegelapan hati, dan di akhirat menelan az-zaqqum juga siksaan permanen

Allah ta’ala menyebutkan dua pohon tersebut dalam ayat-ayat cinta-Nya Surah Ibrahim."
“Ya Allah, yang selalu membolak-balikkan hati, mantapkanlah hati kami dalam agama-Mu dan dalam ketaatan pada-Mu, aamiin”. Wallahu a'lam bish-shawab.

Keterangan tentang Az-Zaqqum (Pohon Neraka Jahannam), Dari Ibnu Abbas ra, berkata, “Nabi SAW membaca ayat ini, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya: Dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. (QS. Ali-Imran [3] : 102), lalu beliau bersabda: "Andai setetes pohon Az-Zaqqum menetes ke dunia, maka merusak kehidupan para penduduk dunia. Bagaimana dengan orang yang makannya ialah Az-Zaqqum?” (HR. At-Timidzi-Hadits ini Hasan shahih)

Sumber : eramuslim.com
Read More..

Senin, 15 Agustus 2011

BAGAIMANA KUPU-KUPU MENEMUKAN JALANNYA?

Diposting oleh Ayoe Ritma di Senin, Agustus 15, 2011 4 komentar
Dalam zona beriklim sedang, ada beberapa daerah di mana terdapat bunga-bunga bagi kupu-kupu untuk menghisapnya, sehingga serangga indah kecil ini harus bermigrasi untuk mencari makanannya yang terbaik. Mereka akan terbang dalam garis lurus ke padang rumput yang berbunga-bunga, tapi setibanya di sana mereka mengubah perilaku mereka dan bertindak seolah-olah mereka tinggal di sana. Mereka menghisap bunga-bunga, kawin, dan kupu betina akan bertelur. Tapi hidup mereka yang indah di padang rumput hanya berlangsung dalam waktu singkat. Dalam beberapa menit atau beberapa hari,kupu-kupu meninggalkan padang pasir.

Kupu-kupu bermigrasi hanya pada waktu-waktu terpanas di siang hari dan hanya ketika matahari bersinar. Ketika matahari berada pada saat yang paling cerah, mereka membentangkan sayap ke sudut cakrawala. Sebagai sudut perubahan Matahari, mereka mempertahankan sudut yang sama kearah cakrawala. Karena sudut ini tetap konstan, arah mereka bergerak sekitar 15 derajat dalam satu jam. Species kupu-kupu di zona beriklim sedang, berbeda dengan kupu-kupu tropis. Kupu-kupu tropis tidak mengubah arah migrasi mereka sepanjang hari.


Seekor kupu-kupu menuju ke arah timur di pagi hari masih akan terbang ke timur saat malam tiba. Pada awal perjalanan, mengambil arah dari Matahari, tetapi tidak berikutnya yang kemudian mengikuti arah perubahan posisi matahari. Akibatnya, kupu-kupu harus tahu tentang perubahan posisi Matahari, dan jika ia mengubah arahnya sendiri, ia akan tiba di tempat yang salah. Ia juga harus tahu tujuan yang benar atau salah untuk dirinya sendiri, dan arah mana yang akan ditempuh dengan benar. Setiap kupu-kupu memiliki semua pengetahuan ini tetapi dengan ini saja tidak cukup. Setiap kupu-kupu harus mengevaluasi lokasi dan membuat keputusan. Tentu tidak rasional berpikir bahwa semua ini tergantung pada kemampuan kupu-kupu kecil untuk menilai. Kenyataannya adalah bahwa Allah telah menciptakan semua karakteristik yang mereka butuhkan untuk melanjutkan kelangsungan hidup mereka. Bahkan kompas saku yang paling tahan lama pun akan kehilangan sensitivitasnya dari waktu ke waktu karena efek elektromagnetik. Namun, kemampuan pencarian arah yang dimiliki kupu-kupu kecil ini,adalah sebuah aspek penting dari kehidupan mereka, tidak rusak oleh pengaruh eksternal dan tidak membiarkan mereka jatuh di tengah-tengah perjalanan mereka. Allah telah menciptakan semua bentuk kehidupan yang sempurna. Dalam sebuah ayat Al Qur'an, Allah mengungkapkan hal berikut mengenai makhluk-makhluk ciptaan-Nya:

Allah menciptakan setiap binatang dari air. Sebagian dari hewan itu berjalan di atas perutnya, sebagian berjalan dengan dua kaki, dan sebagian dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang Dia kehendaki. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. An-Nur, 45)

Sumber diambil dari Situs Harun Yahya
Read More..

Kamis, 11 Agustus 2011

Cinta Ibarat Kupu-Kupu

Diposting oleh Ayoe Ritma di Kamis, Agustus 11, 2011 3 komentar
Makin ku kejar, makin ia menghindar tapi bila ku biarkan ia terbang. ia akan menghampiriku disaat ku tak menduganya. cinta bisa membahagiakanku tapi sering pula ia menyakiti. tapi cinta itu hanya istimewa, apabila diberikan pada seseorang yang
layak menerimanya......
Sakit patah hati bertahan selama ku menginginkannya dan akan mengiris luka sedalam ku membiarkannya. Tantangannya bukanlah bagaimana bisa mengatasi melainkan apa yang bisa diambil sebagai pelajaran dan Hikmahnya
Read More..

Selasa, 28 Juni 2011

Aku Mencintaimu suamiku

Diposting oleh Ayoe Ritma di Selasa, Juni 28, 2011 2 komentar
Lima tahun berlalu sudah kami menjadi suami istri, sangat tak terasa waktu begitu cepat berjalan walaupun kami hanya hidup berdua saja karena sampai saat ini aku belum bisa memberikannya seorang malaikat kecil (bayi) di tengah keharmonisan rumah tangga kami.

Karena dia anak lelaki satu-satunya dalam keluarganya, jadi aku harus berusaha untuk mendapatkan penerus generasi baginya.syukurlah saat itu suamiku mendukungku…
Ia mengaggap tuhan belum mempercayai kami untuk menjaga titipan-NYA.

Tapi keluarganya mulai resah. Dari awal kami menikah, ibu & adiknya tidak menyukaiku. Aku sering mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan dari mereka, namun aku selalu berusaha menutupi hal itu dari suamiku…

Didepan suami ku mereka berlaku sangat baik padaku, tapi dibelakang suami ku, aku dihina-hina oleh mereka…
Pernah suatu ketika satu tahun usia pernikahan kami, suamiku mengalami kecelakaan, mobilnya hancur. syukurlah suami ku selamat dari maut yang hampir membuat ku menjadi seorang janda itu.
Ia dirawat dirumah sakit pada saat dia belum sadarkan diri setelah kecelakaan. Aku selalu menemaninya siang & malam sambil kubacakan doa. Aku sibuk bolak-balik dari rumah sakit dan dari tempat aku melakukan aktivitas sosial ku, aku sibuk mengurus suamiku yang sakit karena kecelakaan.

Namun saat ketika aku kembali ke rumah sakit setelah dari rumah kami, aku melihat di dalam kamarnya ada ibu, adik-adiknya dan teman-teman suamiku, dan disaat itu juga.. aku melihat ada seorang wanita yang sangat akrab mengobrol dengan ibu mertuaku. Mereka tertawa menghibur suamiku.

syukur suamiku ternyata sudah sadar, aku menangis ketika melihat suami ku sudah sadar, tapi aku tak boleh sedih di hadapannya.

Kubuka pintu yang tertutup rapat itu dan mereka melihat ku. Aku berdiam sejenak di depan pintu dan mereka semua melihatku. Suamiku menatapku penuh manja, mungkin ia kangen padaku karena sudah 5 hari mata nya selalu tertutup.

Tangannya melambai, mengisyaratkan aku untuk memegang tangannya erat. Setelah aku menghampirinya, kucium tangannya , ia pun dengan suaranya yg lirih namun penuh dengan cinta. Aku pun senyum melihat wajahnya.

Lalu.. Ibu nya berbicara denganku …
“Fis, kenalkan ini Desi teman Fikri”.

Aku teringat cerita dari suamiku bahwa teman baiknya pernah mencintainya, perempuan itu bernama Desi dan dia sangat akrab dengan keluarga suamiku. Hingga akhirnya aku bertemu dengan orangnya juga. Aku pun langsung berjabat tangan dengannya, tak banyak aku bicara di dalam ruangan tersebut,aku tak mengerti apa yg mereka bicarakan.

Aku sibuk membersihkan & mengobati luka-luka di kepala suamiku, baru sebentar aku membersihkan mukanya, tiba-tiba adik ipar ku yang bernama Dian mengajakku keluar, ia minta ditemani ke kantin. Dan suamiku pun mengijinkannya. Kemudian aku pun menemaninya.

Tapi ketika di luar adik ipar ku berkata, ”lebih baik kau pulang saja, adakami yg menjaga abang disini. Kau istirahat saja. ”

Anehnya, aku tak diperbolehkan berpamitan dengan suamiku dengan alasan abang harus banyak beristirahat dan karena psikologisnya masih labil. Aku berdebat dengannya mempertanyakan mengapa aku tidak diizinkan berpamitan dengan suamiku. Tapi tiba-tiba ibu mertuaku datang menghampiriku dan ia juga mengatakan hal yang sama. Nantinya dia akan memberi alasan pada suamiku mengapa aku pulang tak berpamitan padanya, toh suamiku selalu menurut apa kata ibunya, baik ibunya salah ataupun tidak, suamiku tetap saja membenarkannya. Akhirnya aku pun pergi meninggalkan rumah sakit itu dengan linangan air mata.

Sejak saat itu aku tidak pernah diijinkan menjenguk suamiku sampai ia kembali dari rumah sakit. Dan aku hanya bisa menangis dalam kesendirianku. Menangis mengapa mereka sangat membenciku.

***

Hari itu.. aku menangis tanpa sebab, yang ada di benakku aku takut kehilangannya, aku takut cintanya dibagi dengan yang lain.

Pagi itu, pada saat aku membersihkan pekarangan rumah kami, suamiku memanggil ku ke taman belakang, ia baru aja selesai sarapan, ia mengajakku duduk di ayunan favorit kami sambil melihat ikan-ikan yang bertaburan di kolam air mancur itu.
Aku bertanya, ”Ada apa kamu memanggilku?”
Ia berkata, ”Besok aku akan menjenguk keluargaku di Sabang”
Aku menjawab, ”Ia sayang.. aku tahu, aku sudah mengemasi barang-barang kamu di travel bag dan kamu sudah memeegang tiket bukan?”
"Ya tapi aku tak akan lama disana, cuma 3 minggu aku disana, aku juga sudah lama tidak bertemu dengan keluarga besarku sejak kita menikah dan aku akan pulang dengan mama ku”, jawabnya tegas.

“Mengapa baru sekarang bicara, aku pikir hanya seminggu saja kamu disana?“, tanya ku balik kepadanya penuh dengan rasa penasaran dan sedikit rasa kecewa karena ia baru memberitahukan rencana kepulanggannya itu, padahal aku telah bersusah payah mencarikan tiket pesawat untuknya.

”Mama minta aku yang menemaninya saat pulang nanti”, jawabnya tegas.
”Sekarang aku ingin seharian dengan kamu karena nanti kita 3 minggu tidak bertemu, ya kan?”, lanjut nya lagi sambil memelukku dan mencium keningku. Hatiku sedih dengan keputusannya, tapi tak boleh aku tunjukkan pada nya.
Bahagianya aku dimanja dengan suami yang penuh dengan rasa sayang & cintanya walau terkadang ia bersikap kurang adil terhadapku.
Aku hanya bisa tersenyum saja, padahal aku ingin bersama suamiku, tapi karena keluarganya tidak menyukaiku hanya karena mereka cemburu padaku karena suamiku sangat sayang padaku.
Kemudian aku memutuskan agar ia saja yg pergi dan kami juga harus berhemat dalam pengeluaran anggaran rumah tangga kami.
karena ini acara sakral bagi keluarganya, jadi seluruh keluarganya harus komplit. Walaupun begitu, aku pun tetap tak akan diperdulikan oleh keluarganya harus datang ataupun tidak. Tidak hadir justru membuat mereka sangat senang dan aku pun tak mau membuat riuh keluarga ini.

Malam sebelum kepergiannya, aku menangis sambil membereskan keperluan yang akan dibawanya ke Sabang, ia menatapku dan menghapus airmata yang jatuh dipipiku, lalu aku peluk erat dirinya. Hati ini bergumam tak merelakan dia pergi seakan terjadi sesuatu, tapi aku tidak tahu apa yang akan terjadi. Aku hanya bisa menangis karena akan ditinggal pergi olehnya.

Aku tidak pernah ditinggal pergi selama ini, karena kami selalu bersama-sama kemana pun ia pergi. Apa mungkin aku sedih karena aku sendirian dan tidak memiliki teman, karena biasanya hanya pembantu sajalah teman mengobrolku.
Hati ini sedih akan di tinggal pergi olehnya.

Sampai keesokan harinya, aku terus menangis.. menangisi kepergiannya. Aku tak tahu mengapa sesedih ini, perasaanku tak enak, tapi aku tak boleh berburuk sangka. Aku harus percaya apada suamiku. Dia pasti akan selalu menelponku.

***
Berjauhan dengan suamiku, aku merasa sangat tidak nyaman, aku merasa sendiri. Untunglah aku mempunyai kesibukan sebagai seorang aktivis, jadinya aku tak terlalu kesepian ditinggal pergi ke Sabang.

Saat kami berhubungan jarak jauh, komunikasi kami memburuk dan aku pun jatuh sakit. Rahimku terasa sakit sekali seperti di lilit oleh tali. Tak tahan aku menahan rasa sakit dirahimku ini, sampai-sampai aku mengalami pendarahan. Aku dilarikan ke rumah sakit oleh adik laki-lakiku yang kebetulan menemaniku disana. Dokter memvonis aku terkena kanker mulut rahim stadium 3.
Aku menangis.. apa yang bisa aku banggakan lagi..

Mertuaku akan semakin menghinaku, suamiku yang malang yang selalu berharap akan punya keturunan dari rahimku.. namun aku tak bisa memberikannya keturunan. Dan kemudian aku hanya bisa memeluk adikku.

Aku kangen pada suamiku, aku selalu menunggu ia pulang dan bertanya-tanya, “kapankah ia segera pulang?” aku tak tahu..

Sementara suamiku disana, aku tidak tahu mengapa ia selalu marah-marah jika menelponku. Bagaimana aku akan menceritakan kondisiku jika ia selalu marah-marah terhadapku..

Lebih baik aku tutupi dulu tetang hal ini dan aku juga tak mau membuatnya khawatir selama ia berada di Sabang.
Lebih baik nanti saja ketika ia sudah pulang dari Sabang, aku akan cerita padanya. Setiap hari aku menanti suamiku pulang, hari demi hari aku hitung…
Sudah 3 minggu suamiku di Sabang, malam itu ketika aku sedang melihat foto-foto kami, ponselku berbunyi menandakan ada sms yang masuk. Kubuka di inbox ponselku, ternyata dari suamiku yang sms. Ia menulis, “aku sudah beli tiket untuk pulang, aku pulangnya satu hari lagi, aku akan kabarin lagi”.

Hanya itu saja yang diinfokannya. Aku ingin marah, tapi aku pendam saja ego yang tidak baik ini. Hari yg aku tunggu pun tiba, aku menantinya di rumah.

Sebagai seorang istri, aku pun berdandan yang cantik dan memakai parfum kesukaannya untuk menyambut suamiku pulang, dan nantinya aku juga akan menyelesaikan masalah komunikasi kami yg buruk akhir-akhir ini.

Bel pun berbunyi, kubukakan pintu untuknya dan ia pun mengucap salam. Sebelum masuk, aku pegang tangannya kedepan teras namun ia tetap berdiri, aku membungkuk untuk melepaskan sepatu, kaos kaki dan kucuci kedua kakinya, aku tak mau ada syaithan yang masuk ke dalam rumah kami. Setelah itu akupun berdiri langsung mencium tangannya tapi apa reaksinya..

Masya Allah.. ia tidak mencium keningku, ia hanya diam dan langsung naik keruangan atas, kemudian mandi dan tidur tanpa bertanya kabarku..
Aku hanya berpikir, mungkin dia capek. Aku pun segera merapikan bawaan nya sampai aku pun tertidur. Malam menunjukkan 1/3 malam, mengingatkan aku pada tempat mengadu yaitu tuhan, Sang Maha Pencipta.
Biasa nya kami selalu bercanda, tapi karena melihat nya tidur sangat pulas, aku tak tega membangunkannya. Aku hanya mengeelus wajahnya dan aku cium keningnya.

***
Aku mendengar suara mobilnya, aku terbangun lalu aku melihat dirinya dari balkon kamar kami yang bersiap-siap untuk pergi. Lalu aku memanggilnya tapi ia tak mendengar. Kemudian aku ambil tasku dan aku berlari dari atas ke bawah tanpa memperdulikan darah yg bercecer dari rahimku untuk mengejarnya tapi ia begitu cepat pergi.

Aku merasa ada yang aneh dengan suamiku. Ada apa dengan suamiku? Mengapa ia bersikap tidak biasa terhadapku?
Aku tidak bisa diam begitu saja, firasatku mengatakan ada sesuatu. Saat itu juga aku langsung menelpon kerumah mertuakudan kebetulan Dian yang mengangkat telponnya, aku bercerita dan aku bertanya apa yang sedang terjadi dengan suamiku. Dengan enteng ia menjawab, “Loe pikir aja sendiri!!!”. Telpon pun langsung terputus.

Ada apa ini? Tanya hatiku penuh dalam kecemasan. Mengapa suamiku berubah setelah ia kembali dari kota kelahirannya. Mengapa ia tak mau berbicara padaku, apalagi memanjakan aku.

Semakin hari ia menjadi orang yang pendiam, seakan ia telah melepas tanggung jawabnya sebagai seorang suami. Kami hanya berbicara seperlunya saja, aku selalu diintrogasinya. Selalu bertanya aku dari mana dan mengapa pulang terlambat dan ia bertanya dengan nada yg keras. Suamiku telah berubah.

Bahkan yang membuat ku kaget, aku pernah dituduhnya berzina dengan mantan pacarku. Ingin rasanya aku menampar suamiku yang telah menuduhku serendah itu, tapi aku selalu ingat.. sebagaimana pun salahnya seorang suami, status suami tetap di atas para istri, itu pedoman yang aku pegang.
Aku hanya berdo’a semoga suamiku sadar akan prilakunya.

***
Dua tahun berlalu, suamiku tak kunjung berubah juga. Aku menangis setiap malam, lelah menanti seperti ini, kami seperti orang asing yang baru saja berkenalan.
Kemesraan yang kami ciptakan dulu telah sirna. Walaupun kondisinya tetap seperti itu, aku tetap merawatnya & menyiakan segala yang ia perlukan. Penyakitkupun masih aku simpan dengan baik dan sekalipun ia tak pernah bertanya perihal obat apa yang aku minum. Kebahagiaan ku telah sirna, harapan menjadi ibu pun telah aku pendam. Aku tak tahu kapan ini semua akan berakhir.

Bersyukurlah.. aku punya penghasilan sendiri dari aktifitasku sebagai seorang guru les, jadi aku tak perlu meminta uang padanya hanya untuk pengobatan kankerku. Aku pun hanya berobat semampuku.

Sungguh.. suami yang dulu aku puja dan aku banggakan, sekarang telah menjadi orang asing bagiku, setiap aku bertanya ia selalu menyuruhku untuk berpikir sendiri. Tiba-tiba saja malam itu setelah makan malam usai, suamiku memanggilku.

“Ya, ada apa Yah!” sahutku dengan memanggil nama kesayangannya “Ayah”.
“Lusa kita siap-siap ke Sabang ya.” Jawabnya tegas.
“Ada apa? Mengapa?”, sahutku penuh dengan keheranan.

Astaghfirullah.. suami ku yang dulu lembut tiba-tiba saja menjadi kasar, dia membentakku. Sehingga tak ada lagi kelanjutan diskusi antara kami.
Dia mengatakan ”Kau ikut saja jangan banyak tanya!!”
Lalu aku pun bersegera mengemasi barang-barang yang akan dibawa ke Sabang sambil menangis, sedih karena suamiku kini tak ku kenal lagi.

Dua tahun pacaran, lima tahun kami menikah dan sudah 2 tahun pula ia menjadi orang asing buatku. Ku lihat kamar kami yg dulu hangat penuh cinta yang dihiasi foto pernikahan kami, sekarang menjadi dingin.. sangat dingin dari batu es. Aku menangis dengan kebingungan ini. Ingin rasanya aku berontak berteriak, tapi aku tak bisa.

Suamiku tak suka dengan wanita yang kasar, ngomong dengan nada tinggi, suka membanting barang-barang. Dia bilang perbuatan itu menunjukkan sikap ketidakhormatan kepadanya. Aku hanya bisa bersabar menantinya bicara dan sabar mengobati penyakitku ini, dalam kesendirianku..

***
Kami telah sampai di Sabang, aku masih merasa lelah karena semalaman aku tidak tidur karena terus berpikir. Keluarga besarnya juga telah berkumpul disana, termasuk ibu & adik-adiknya. Aku tidak tahu ada acara apa ini..

aku dan suamiku pun masuk ke kamar kami. Suamiku tak betah didalam kamar tua itu, ia pun langsung keluar bergabung dengan keluarga besarnya.

Baru saja aku membongkar koper kami dan ingin memasukkannya ke dalam lemari tua yg berada di dekat pintu kamar, lemari tua yang telah ada sebelum suamiku lahir tiba-tiba Tante Lia, tante yang sangat baik padaku memanggil ku untuk bersegera berkumpul diruang tengah, aku pun menuju ke ruang keluarga yang berada ditengah rumah besar itu, yang tampak seperti rumah zaman peninggalan belanda.
Kemudian aku duduk disamping suamiku, dan suamiku menunduk penuh dengan kebisuan, aku tak berani bertanya padanya.

Tiba-tiba saja neneknya, orang yang dianggap paling tua dan paling berhak atas semuanya, membuka pembicaraan.
“Baiklah, karena kalian telah berkumpul, nenek ingin bicara dengan kau Fisha”. Neneknya berbicara sangat tegas, dengan sorot mata yang tajam.
”Ada apa ya Nek?” sahutku dengan penuh tanya..
Nenek pun menjawab, “Kau telah bergabung dengan keluarga kami hampir 8 tahun, sampai Saat ini kami tak melihat tanda-tanda kehamilan yang sempurna sebab selama ini kau selalu keguguran!!“.
Aku menangis.. untuk inikah aku diundang kemari? Untuk dihina ataukah dipisahkan dengan suamiku?
“Sebenarnya kami sudah punya calon untuk Fikri, dari dulu.. sebelum kau menikah dengannya. Tapi Fikri anak yang keras kepala, tak mau di atur,dan akhirnya menikahlah ia dengan kau.” Neneknya berbicara sangat lantang, mungkin logat orang Sabang seperti itu semua.

Aku hanya bisa tersenyum dan melihat wajah suamiku yang kosong matanya.
“Dan aku dengar dari ibu mertuamu kau pun sudah berkenalan dengannya”, neneknya masih melanjutkan pembicaraan itu.
Sedangkan suamiku hanya terdiam saja, tapi aku lihat air matanya. Ingin aku peluk suamiku agar ia kuat dengan semua ini, tapi aku tak punya keberanian itu.
Neneknya masih saja berbicara panjang lebar dan yang terakhir dari ucapannya dengan mimik wajah yang sangat menantang kemudian berkata, “kau maunya gimana? kau dimadu atau diceraikan?“
ya, tuhan.. kuatkan hati ini.. aku ingin jatuh pingsan. Hati ini seakan remuk mendengarnya, hancur hatiku. Mengapa keluarganya bersikap seperti ini terhadapku..

Aku selalu munutupi masalah ini dari kedua orang tuaku yang tinggal di pulaukayu, mereka mengira aku sangat bahagia 2 tahun belakangan ini.
“Fish, jawab!.” Dengan tegas Ibunya langsung memintaku untuk menjawab.

Aku langsung memegang tangan suamiku. Dengan tangan yang dingin dan gemetar aku menjawab dengan tegas.
”Walaupun aku tidak bisa berdiskusi dulu dengan suamiku, tapi aku dapat berdiskusi dengannya melalui batin, untuk kebaikan dan masa depan keluarga ini, aku akan menyambut baik seorang wanita baru dirumah kami.”
Itu yang aku jawab, dengan kata lain aku rela cintaku dibagi. Dan pada saat itu juga suamiku memandangku dengan tetesan air mata, tapi air mataku tak sedikit pun menetes di hadapan mereka.
Aku lalu bertanya kepada suamiku, “Ayah siapakah yang akan menjadi sahabatku dirumah kita nanti, yah?”
Suamiku menjawab, ”Dia Desi!”
Aku pun langsung menarik napas dan langsung berbicara, ”Kapan pernikahannya berlangsung? Apa yang harus saya siapkan dalam pernikahan ini Nek?.”
Ayah mertuaku menjawab, “Pernikahannya 2 minggu lagi.”
”Baiklah kalo begitu saya akan menelpon pembantu di rumah, untuk menyuruhnya mengurus KK kami ke kelurahan besok”, setelah berbicara seperti itu aku permisi untuk pamit ke kamar.Tak tahan lagi.. air mata ini akan turun, aku berjalan sangat cepat, aku buka pintu kamar dan aku langsung duduk di tempat tidur. Ingin berteriak, tapi aku sendiri disini. Tak kuat rasanya menerima hal ini, cintaku telah dibagi. Sakit. Diiringi akutnya penyakitku..

Apakah karena ini suamiku menjadi orang yang asing selama 2 tahun belakangan ini?
Aku berjalan menuju ke meja rias, aku bercermin sambil bertanya-tanya, “sudah tidak cantikkah aku ini?“
Ku ambil sisirku, aku menyisiri rambutku yang setiap hari rontok. Kulihat wajahku, ternyata aku memang sudah tidak cantik lagi, rambutku sudah hampir habis.. kepalaku sudah botak dibagian tengahnya.
Tiba-tiba pintu kamar ini terbuka, ternyata suamiku yang datang, ia berdiri dibelakangku. Tak kuhapus air mata ini, aku bersegera memandangnya dari cermin meja rias itu.
Kami diam sejenak, lalu aku mulai pembicaraan, “terima kasih ayah, kamu memberi sahabat kepada ku. Jadi aku tak perlu sedih lagi saat ditinggal pergi kamu nanti! Iya kan?.”
Suamiku mengangguk sambil melihat kepalaku tapi tak sedikitpun ia tersenyum dan bertanya kenapa rambutku rontok, dia hanya mengatakan jangan salah memakai shampo.
Dalam hatiku bertanya, “mengapa ia sangat cuek?” dan ia sudah tak memanjakanku lagi. Lalu dia berkata, “sudah malam, kita istirahat yuk!“
“Aku sholat isya dulu baru aku tidur”, jawabku tenang.
Dalam sholat dan dalam tidur aku menangis. Ku hitung mundur waktu, kapan aku akan berbagi suami dengannya. Aku pun ikut sibuk mengurusi pernikahan suamiku.
Aku tak tahu kalau Desi orang Sabang juga. Sudahlah, ini mungkin takdirku. Aku ingin suamiku kembali seperti dulu, yang sangat memanjakan aku atas rasa sayang dan cintanya itu.

***

Malam sebelum hari pernikahan suamiku, aku menulis curahan hatiku di laptopku.
Di laptop aku menulis saat-saat terakhirku melihat suamiku, aku marah pada suamiku yang telah menelantarkanku. Aku menangis melihat suamiku yang sedang tidur pulas, apa salahku? sampai ia berlaku sekejam itu kepadaku. Akusave di mydocument yang bertitle “Aku Mencintaimu Suamiku.”
Hari pernikahan telah tiba, aku telah siap, tapi aku tak sanggup untuk keluar. Aku berdiri didekat jendela, aku melihat matahari, karena mungkin saja aku takkan bisa melihat sinarnya lagi. Aku berdiri sangat lama.. lalu suamiku yang telah siap dengan pakaian pengantinnya masuk dan berbicara padaku.
“Apakah kamu sudah siap?”
Kuhapus airmata yang menetes diwajahku sambil berkata :
“Nanti jika ia telah sah jadi istrimu, ketika kamu membawa ia masuk kedalam rumah ini, cucilah kakinya sebagaimana kamu mencuci kakiku dulu, lalu ketika kalian masuk ke dalam kamar pengantin bacakan do’a di ubun-ubunnya sebagaimana yang kamu lakukan padaku dulu. Lalu setelah itu..”, perkataanku terhenti karena tak sanggup aku meneruskan pembicaraan itu, aku ingin menagis meledak.
Tiba-tiba suamiku menjawab “Lalu apa Bunda?”
Aku kaget mendengar kata itu, yang tadinya aku menunduk seketika aku langsung menatapnya dengan mata yang berbinar-binar…
“Bisa kamu ulangi apa yang kamu ucapkan barusan?”, pintaku tuk menyakini bahwa kuping ini tidak salah mendengar.
Dia mengangguk dan berkata, ”Baik bunda akan ayah ulangi, lalu apa bunda?”, sambil ia mengelus wajah dan menghapus airmataku, dia agak sedikit membungkuk karena dia sangat tinggi, aku hanya sedadanya saja.
Dia tersenyum sambil berkata, ”Kita liat saja nanti ya!”. Dia memelukku dan berkata, “bunda adalah wanita yang paling kuat yang ayah temui selain mama”.
Kemudian ia mencium keningku, aku langsung memeluknya erat dan berkata, “Ayah, apakah ini akan segera berakhir? Ayah kemana saja? Mengapa Ayah berubah? Aku kangen sama Ayah? Aku kangen belaian kasih sayang Ayah? Aku kangen dengan manjanya Ayah? Aku kesepian Ayah? Dan satu hal lagi yang harus Ayah tau, bahwa aku tidak pernah berzinah! Dulu.. waktu awal kita pacaran, aku memang belum bisa melupakannya, setelah 4 bulan bersama Ayah baru bisa aku terima, jika yang dihadapanku itu adalah lelaki yang aku cari. Bukan berarti aku pernah berzina Ayah.” Aku langsung bersujud di kakinya dan muncium kaki imamku sambil berkata, ”Aku minta maaf Ayah, telah membuatmu susah”.
Saat itu juga, diangkatnya badanku.. ia hanya menangis.
Ia memelukku sangat lama, 2 tahun aku menanti dirinya kembali. Tiba-tiba perutku sakit, ia menyadari bahwa ada yang tidak beres denganku dan ia bertanya, ”bunda baik-baik saja kan?” tanyanya dengan penuh khawatir.
Aku pun menjawab, “bisa memeluk dan melihat kamu kembali seperti dulu itu sudah mebuatku baik, Yah. Aku hanya tak bisa bicara sekarang“. Karena dia akan menikah. Aku tak mau membuat dia khawatir. Dia harus menjalani acara prosesi akad nikah tersebut.

***

Aku melihat suamiku duduk berdampingan dengan perempuan itu, membuat hati ini cemburu, ingin berteriak mengatakan, “Ayah jangan!!”, tapi aku ingat akan kondisiku.
Jantung ini berdebar kencang saat mendengar akad pernikahan tersebut. Begitu selesai, aku menarik napas panjang. Tante Lia, tante yang baik itu, memelukku. Dalam hati aku berusaha untuk menguatkan hati ini. Ya… aku kuat.

Tak sanggup aku melihat mereka duduk bersanding dipelaminan. Orang-orang yang hadir di acara resepsi itu iba melihatku, mereka melihatku dengan tatapan sangat aneh, mungkin melihat wajahku yang selalu tersenyum, tapi dibalik itu.. hatiku menangis.

Sampai dirumah, suamiku langsung masuk ke dalam rumah begitu saja. Tak mencuci kakinya. Aku sangat heran dengan perilakunya. Apa iya, dia tidak suka dengan pernikahan ini?

Sementara itu Desi disambut hangat di dalam keluarga suamiku, tak seperti aku dahulu, yang di musuhi.
Malam ini aku tak bisa tidur, bagaimana bisa? Suamiku akan tidur dengan perempuan yang sangat aku cemburui. Aku tak tahu apa yang sedang mereka lakukan didalam sana.
Sepertiga malam pada saat aku ingin sholat lail aku keluar untuk berwudhu, lalu aku melihat ada lelaki yang mirip suamiku tidur disofa ruang tengah. Kudekati lalu kulihat. .. suamiku tak tidur dengan wanita itu, ia ternyata tidur disofa, aku duduk disofa itu sambil menghelus wajahnya yang lelah, tiba-tiba ia memegang tangan kiriku, tentu saja aku kaget.
“Kamu datang ke sini, aku pun tahu”, ia berkata seperti itu. Aku tersenyum . ia berkata, “maafkan aku, aku tak boleh menyakitimu, kamu menderita karena ego nya aku. Besok kita pulang ke Jakarta, biar Desi pulang dengan mama, papa dan juga adik-adikku”
Aku menatapnya dengan penuh keheranan. Tapi ia langsung mengajakku untuk istirahat. Saat tidur ia memelukku sangat erat. Aku tersenyum saja, sudah lama ini tidak terjadi. Ya Allah.. apakah Engkau akan menyuruh malaikat maut untuk mengambil nyawaku sekarang ini, karena aku telah merasakan kehadirannya saat ini. Tapi.. masih bisakah engkau ijinkan aku untuk merasakan kehangatan dari suamiku yang telah hilang selama 2 tahun ini..
Suamiku berbisik, “Bunda kok kurus?”
Aku menangis dalam kebisuan. Pelukannya masih bisa aku rasakan.
Aku pun berkata, “Ayah kenapa tidak tidur dengan Desi?”
”Aku kangen sama kamu Bunda, aku tak mau menyakitimu lagi. Kamu sudah sering terluka oleh sikapku yang egois.” Dengan lembut suamiku menjawab seperti itu.
Lalu suamiku berkata, ”Bun, ayah minta maaf telah menelantarkan bunda.. Selama ayah di Sabang, ayah dengar kalau bunda tidak tulus mencintai ayah, bunda seperti mengejar sesuatu, seperti mengejar harta ayah dan satu lagi.. ayah pernah melihat sms bunda dengan mantan pacar bunda dimana isinya kalau bunda gak mau berbuat “seperti itu” dan tulisan seperti itu diberi tanda kutip (“seperti itu”). Ayah ingin ngomong tapi takut bunda tersinggung dan ayah berpikir kalau bunda pernah tidur dengannya sebelum bunda bertemu ayah, terus ayah dimarahi oleh keluarga ayah karena ayah terlalu memanjakan bunda”

Hati ini sakit ketika difitnah oleh suamiku, ketika tidak ada kepercayaan di dirinya, hanya karena omongan keluarganya yang tidak pernah melihat betapa tulusnya aku mencintai pasangan seumur hidupku ini.

Aku hanya menjawab, “Aku sudah ceritakan itu kan Yah. Aku tidak pernah berzinah dan aku mencintaimu setulus hatiku, jika aku hanya mengejar hartamu, mengapa aku memilih kamu? Padahal banyak lelaki yang lebih mapan darimu waktu itu Yah. Jika aku hanya mengejar hartamu, aku tak mungkin setiap hari menangis karena menderita mencintaimu.“

Entah aku harus bahagia atau aku harus sedih karena sahabatku sendirian dikamar pengantin itu. Malam itu, aku menyelesaikan masalahku dengan suamiku dan berusaha memaafkannya beserta sikap keluarganya juga.

Karena aku tak mau mati dalam hati yang penuh dengan rasa benci.

***
Keesokan harinya…
Ketika aku terbangun , kepalaku pusing, rahimku sakit sekali.. aku mengalami pendarahan dan suamiku kaget bukan main, ia langsung menggendongku.
Aku pun dilarikan ke rumah sakit..
Dari kejauhan aku mendengar suara doa suamiku..
Aku merasakan tanganku basah..
Ketika kubuka mata ini, kulihat wajah suamiku penuh dengan rasa kekhawatiran.
Ia menggenggam tanganku dengan erat.. Dan mengatakan, ”Bunda, Ayah minta maaf…”
Berkali-kali ia mengucapkan hal itu. Dalam hatiku, apa ia tahu apa yang terjadi padaku?

Aku berkata dengan suara yang lirih, ”Yah, bunda ingin pulang.. bunda ingin bertemu kedua orang tua bunda, anterin bunda kesana ya, Yah..”

“Ayah jangan berubah lagi ya! Janji ya, Yah… !!! Bunda sayang banget sama Ayah.”
Tiba-tiba saja kakiku sakit sangat sakit, sakitnya semakin keatas, kakiku sudah tak bisa bergerak lagi.. aku tak kuat lagi memegang tangan suamiku. Kulihat wajahnya yang tampan, berlinang air mata.
Sebelum mata ini tertutup, kulafazkan kalimat .
Aku bahagia melihat suamiku punya pengganti diriku..
Aku bahagia selalu melayaninya dalam suka dan duka..
Menemaninya dalam ketika ia mengalami kesulitan dari kami pacaran sampai kami menikah.
Aku bahagia bersuamikan dia. Dia adalah nafasku.
Untuk Ibu mertuaku : “Maafkan aku telah hadir didalam kehidupan anakmu sampai aku hidup didalam hati anakmu, ketahuilah Ma.. dari dulu aku selalu berdo’a agar Mama merestui hubungan kami. Mengapa engkau fitnah diriku didepan suamiku, apa engkau punya buktinya Ma? Mengapa engkau sangat cemburu padaku Ma? Fikri tetap milikmu Ma, aku tak pernah menyuruhnya untuk durhaka kepadamu, dari dulu aku selalu mengerti apa yang kamu inginkan dari anakmu, tapi mengapa kau benci diriku. Dengan Desi kau sangat baik tetapi denganku menantumu kau bersikap sebaliknya.”

***
Setelah ku buka laptop, kubaca curhatan istriku.
Ayah, mengapa keluargamu sangat membenciku?
Aku dihina oleh mereka ayah.
Mengapa mereka bisa baik terhadapku pada saat ada dirimu?
Pernah suatu ketika aku bertemu Dian di jalan, aku menegurnya karena dia adik iparku tapi aku disambut dengan wajah ketidaksukaannya. Sangat terlihat Ayah..
Tapi ketika engkau bersamaku, Dian sangat baik, sangat manis dan ia memanggilku dengan panggilan yang sangat menghormatiku. Mengapa seperti itu ayah?
Aku tak bisa berbicara tentang ini padamu, karena aku tahu kamu pasti membela adikmu, tak ada gunanya Yah..
Aku diusir dari rumah sakit.
Aku tak boleh merawat suamiku.
Aku cemburu pada Desi yang sangat akrab dengan mertuaku.
Tiap hari ia datang ke rumah sakit bersama mertuaku.
Aku sangat marah..
Jika aku membicarakan hal ini pada suamiku, ia akan pasti membela Desi danibunya..
Aku tak mau sakit hati lagi.
Ya tuhan kuatkan aku, maafkan aku..
Engkau Maha Adil..
Berilah keadilan ini padaku, Ya tuhan..
Ayah sudah berubah, ayah sudah tak sayang lagi pada ku..
Aku berusaha untuk mandiri ayah, aku tak akan bermanja-manja lagi padamu..
Aku kuat ayah dalam kesakitan ini..
Lihatlah ayah, aku kuat walaupun penyakit kanker ini terus menyerangku..
Aku bisa melakukan ini semua sendiri ayah..
Besok suamiku akan menikah dengan perempuan itu.
Perempuan yang aku benci, yang aku cemburui.
Tapi aku tak boleh egois, ini untuk kebahagian keluarga suamiku.
Aku harus sadar diri.
Ayah, sebenarnya aku tak mau diduakan olehmu.
Mengapa harus Desi yang menjadi sahabatku?
Ayah.. aku masih tak rela.
Tapi aku harus ikhlas menerimanya.
Pagi nanti suamiku melangsungkan pernikahan keduanya.
Semoga saja aku masih punya waktu untuk melihatnya tersenyum untukku.
Aku ingin sekali merasakan kasih sayangnya yang terakhir.
Sebelum ajal ini menjemputku.
Ayah.. aku kangen ayah..
======================================
Dan kini aku telah membawamu ke orang tuamu, Bunda..
Aku akan mengunjungimu sebulan sekali bersama Desi di Pulau Kayu ini.
Aku akan selalu membawakanmu bunga mawar yang berwana pink yang mencerminkan keceriaan hatimu yang sakit tertusuk duri.
Bunda tetap cantik, selalu tersenyum disaat tidur.
Bunda akan selalu hidup dihati ayah.
Bunda.. Desi tak sepertimu, yang tidak pernah marah..
Desi sangat berbeda denganmu, ia tak pernah membersihkan telingaku, rambutku tak Pernah di creambathnya, kakiku pun tak pernah dicucinya.
Ayah menyesal telah menelantarkanmu selama 2 tahun, kamu sakit pun aku tak perduli, hidup dalam kesendirianmu..
Seandainya Ayah tak menelantarkan Bunda, mungkin ayah masih bisa tidur dengan belaian tangan Bunda yang halus.
Sekarang Ayah sadar, bahwa ayah sangat membutuhkan bunda..
Bunda, kamu wanita yang paling tegar yang pernah kutemui.
Aku menyesal telah asik dalam ke-egoanku..
Bunda.. maafkan aku.. Bunda tidur tetap manis. Senyum manjamu terlihat di tidurmu yang panjang.
Maafkan aku, tak bisa bersikap adil dan membahagiakanmu, aku selalu meng-iyakan apa kata ibuku, karena aku takut menjadi anak durhaka. Maafkan aku ketika kau di fitnah oleh keluargaku, aku percaya begitu saja.
Apakah Bunda akan mendapat pengganti ayah di surga sana?
Apakah Bunda tetap menanti ayah disana? Tetap setia dialam sana?
Tunggulah Ayah disana Bunda..
Bisakan? Seperti Bunda menunggu ayah di sini.. Aku mohon..
Ayah Sayang Bunda..
Read More..

Rabu, 25 Mei 2011

Bila Boleh Ibu Memilih..

Diposting oleh Ayoe Ritma di Rabu, Mei 25, 2011 1 komentar
Saat sedang ingin mengingat ibu, mamah... :'(
Jadi ingat kiriman temen, yang begitu dalem dan membuat ku menangis hikzhikz. aku posting az sekalian kirimannya... I love u Mom... Hiks hiks...

Anakku...
Bila ibu boleh memilih
Apakah ibu berbadan langsing atau berbadan besar karena mengandungmu
Maka
ibu akan memilih mengandungmu?
Karena dalam mengandungmu
ibu merasakan keajaiban dan kebesaran Allah
Sembilan bulan nak...

Engkau hidup di perut ibu
Engkau ikut kemanapun ibu pergi
Engkau ikut merasakan ketika jantung ibu berdetak karena kebahagiaan
Engkau menendang rahim ibu ketika engkau merasa tidak nyaman, karena ibu kecewa dan berurai air mata


Anakku...
Bila ibu boleh memilih apakah ibu harus operasi caesar, atau ibu harus berjuang melahirkanmu
Maka ibu memilih berjuang melahirkanmu
Karena menunggu dari jam ke jam, menit ke menit kelahiranmu
Adalah seperti menunggu antrian memasuki salah satu pintu surga
Karena kedahsyatan perjuanganmu untuk mencari jalan ke luar ke dunia sangat ibu rasakan
Dan saat itulah kebesaran Allah menyelimuti kita berdua
Malaikat tersenyum diantara peluh dan erangan rasa sakit,
Yang tak pernah bisa ibu ceritakan kepada siapapun
Dan ketika engkau hadir, tangismu memecah dunia

Saat itulah...
Saat paling membahagiakan
Segala sakit & derita sirna melihat dirimu yang merah,
Mendengarkan ayahmu mengumandangkan adzan,
Kalimat syahadat kebesaran Allah dan penetapan hati tentang junjungan kita
Rasulullah di telinga mungilmu

Anakku...
Bila ibu boleh memilih apakah ibu berdada indah,
atau harus bangun tengah malam untuk menyusuimu,
Maka ibu memilih menyusuimu,
Karena dengan menyusuimu ibu telah membekali hidupmu dengan tetesan-tetesan dan tegukan tegukan yang sangat berharga
Merasakan kehangatan bibir dan badanmu didada ibu dalam kantuk ibu,
Adalah sebuah rasa luar biasa yang orang lain tidak bisa rasakan

Anakku...
Bila ibu boleh memilih duduk berlama-lama di ruang rapat
Atau duduk di lantai menemanimu menempelkan puzzle
Maka ibu memilih bermain puzzle denganmu

Tetapi anakku...
Hidup memang pilihan...
Jika dengan pilihan ibu, engkau merasa sepi dan merana
Maka maafkanlah nak...
Maafkan ibu...
Maafkan ibu...
Percayalah nak, ibu sedang menyempurnakan puzzle kehidupan kita,
Agar tidak ada satu kepingpun bagian puzzle kehidupan kita yang hilang
Percayalah nak...
Sepi dan ranamu adalah sebagian duka ibu
Percayalah nak...
Engkau adalah selalu menjadi belahan nyawa ibu...
Read More..

Rabu, 11 Mei 2011

♥ Kisah CINTA ♥

Diposting oleh Ayoe Ritma di Rabu, Mei 11, 2011 1 komentar

Di suatu pulau kecil ada seorang gadis bernama CINTA dan teman-temannya. namanya kecantikan, kesedihan, kegembiraan, kekayaan,
mereka hidup berdampingan dengan baik

namun suatu ketika datang badai menghepas pulau kecil itu dan air laut tiba-tiba naik dan akan menggelamkan pulau itu semua penghuni pulau cepat2 berusaha menyelamatkan diri, CINTA sangat kebingungan sebab ia tak dapat berenang dan tdk mempunyai prahu dia berdiri di tepi pantai mencoba mencari pertolongan, smentara itu air smakin naik membasahi kakinya.
Tak lama CINTA melihat Kekayaan sdang mengayuh perahu
'kekayaan!kekayaan! tolong aku!,' teriak CINTA'
Aduh! maaf, CINTA' kata kekayaan"
aku tak dapat membawamu serta perahuku ini tenggelam
lagipula tak ada tempat lagi bagimu.
CINTA sedih sekali namun kemudian dilihatnya Kegembiraan lewat dgn perahunya
" kegembiraan! tolong aku ! " teriak CINTA
namun kegembiraan terlalu gembira karna ia menemukan perahu sehingga ia tak dpt mendengar teriakan CINTA, air semakin tinggi dan CINTA smakin panik.
Tak Lama lewatlah kecantikan
" Kecantikan! bawalah aku bersamamu!, " teriak CINTA lg
" Wah, CINTA kamu basah dan kotor, aku tak bisa membawamu nanti bisa mengotori perahuku yang indah ini" sahut kecantikan.
CINTA sdih skali mendengarnya ia mlai menangis terisak-isak
Saat itulah lewat kesedihan
" Oh Kesedihan, bawalah aku bersamamu!, " kata cinta
" Maaf CINTA aku sedang sedih dan aku ingin sendirian saja, " kata kesedihan sambil terus mengayuh perahunya.

CINTA putus asa.
Ia merasakan air makin naik dan akan menenggelamkannya.
Pada saat kritis itulah tiba2 terdengar suara
"CINTA! Mari cepat naik ke perahuku!"

CINTA menoleh ke arah suara itu dan cepat2 naik keperahu itu,tepat sebelum air menenggelamkannya
di pulau terdekat, CINTA turun dan perahu itu langsung pergi lagi.
Pada saat itu barulah CINTA sadar ia sama sekali tdk mengetahui siapa yang menolongnya,

CINTA segera bertanya kpd penduduk pulau itu
" Yang tadi adalah WAKTU ," kata penduduk itu
"Tapi, mengapa ia menyelamatkan aku ?

Aku tdk mengenalinya Bahkan teman2ku yg mengenalku pun enggan menolong" Tanya CINTA heran

SEBAB HANYA WAKTULAH YANG TAHU BERAPA NILAI SESUNGGUHNYA DARI CINTA ITU.....!

Sumber: Halal-kan Aku Ayah Read More..

Rabu, 04 Mei 2011

Waktu

Diposting oleh Ayoe Ritma di Rabu, Mei 04, 2011 6 komentar
Waktu ibarat pedang yg akan menebas siapa sj yg tdk memanfaatkannya dlm kebaikan.

”Demi waktu, sesungguhnya manusia itu berada dalam kerugian kecuali mereka yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat-menasihati dalam kebenaran dan nasihat-menasihati dalam kesabaran.” (Al-'Ashr)

Salah satu keunikan waktu adalah dia tidak dapat diulang, tak dapat mundur; waktu akan berjalan terus melaju ke depan.

Suka atau tidak suka dia akan meninggalkan mereka yang lalai, yang tidak memanfaatkan waktunya secara maksimal untuk kebajikan dan ketakwaan kepada Allah.

Dalam setiap pergantian waktu, entah itu tahun Masehi atau Hijriyah, kita diingatkan kembali akan perlunya melakukan muhasabah, evaluasi diri, atau introspeksi.

Tentu saja evaluasi diri secara kritis dan jujur yang bagi seorang Muslim tidak hanya dilakukan dalam hitungan tahun, malah dalam setiap denyut napas kita akan selalu ada pertanyaan evaluatif.

”Allah ridha apa tidak terhadap apa yang aku perbuat?” Hal itu bisa saja dilakukan menit demi menit, jam demi jam, hari demi hari, dan bulan demi bulan.

Shalat lima waktu juga mengingatkan kita akan perlunya muhasabah dalam setiap rentang waktu yang kita lalui di antara shalat-shalat kita.

Perputaran waktu, pergantian tahun, adalah sarana muhasabah bagi setiap Muslim untuk mencetak prestasi yang lebih baik di hari depan.

Allah SWT mengingatkan manusia tentang hal ini, Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memerhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS 59: 1)

Tidak ada jalan lain bagi seorang Muslim bahwa kehidupan yang dilakukannya harus dievaluasi secara terus-menerus dengan istiqamah.

Hasil dari muhasabah akan membuat seseorang kembali termotivasi untuk berprestasi karena Allah dalam setiap aktivitas kehidupannya.

Percayalah Allah Mahateliti dan tidak pernah lengah, walau manusia tidak dapat melihat Allah secara zahir tapi Allah selalu melihat dan mengawasi hamba-Nya.
Read More..

Jumat, 18 Maret 2011

Kisah Si Penebang Pohon

Diposting oleh Ayoe Ritma di Jumat, Maret 18, 2011 0 komentar
Setelah beberapa hari disibukan dengan kegiatan yang lumayan menyita waktu, alhamdulillah sekarang aku dapat maen-maen lagi di blog nich, kangen sama temen-temen blogger. Pa kabar temen blogger??? mudah-mudah Kesehatan selalu menyertai kalian amiin.

Oya temen blogger semua, aku punya kisah dari sahabat yang dikirim via email kemaren,kisah yang sangat bermanfaat buat kita, ini lho kisahnya,
Alkisah, seorang pedagang kayu menerima lamaran seorang pekerja untuk menebang pohon di hutannya. Karena gaji yang dijanjikan dan kondisi kerja yang bakal diterima sangat baik, sehingga si calon penebang pohon itu pun bertekad untuk bekerja sebaik mungkin.
Saat mulai bekerja, si majikan memberikan sebuah kapak dan menunjukkan area kerja yang harus diselesaikan dengan target waktu yang telah ditentukan kepada si penebang pohon.
Hari pertama bekerja, dia berhasil merobohkan 8 batang pohon. Sore hari, mendengar hasil kerja si penebang, sang majikan terkesan dan memberikan pujian dengan tulus, “Hasil kerjamu sungguh luar biasa! Saya sangat kagum dengan kemampuanmu menebang pohon-pohon itu. Belum pernah ada yang sepertimu sebelum ini. Teruskan bekerja seperti itu”.

Sangat termotivasi oleh pujian majikannya, keesokan hari si penebang bekerja lebih keras lagi, tetapi dia hanya berhasil merobohkan 7 batang pohon. Hari ketiga, dia bekerja lebih keras lagi, tetapi hasilnya tetap tidak memuaskan bahkan mengecewakan. Semakin bertambahnya hari, semakin sedikit pohon yang berhasil dirobohkan. “Sepertinya aku telah kehilangan kemampuan dan kekuatanku, bagaimana aku dapat mempertanggungjawabkan hasil kerjaku kepada majikan?” pikir penebang pohon merasa malu dan putus asa. Dengan kepala tertunduk dia menghadap ke sang majikan, meminta maaf atas hasil kerja yang kurang memadai dan mengeluh tidak mengerti apa yang telah terjadi.
Sang majikan menyimak dan bertanya kepadanya, “Kapan terakhir kamu mengasah kapak?”
“Mengasah kapak? Saya tidak punya waktu untuk itu, saya sangat sibuk setiap hari menebang pohon dari pagi hingga sore dengan sekuat tenaga”. Kata si penebang.
“Nah, disinilah masalahnya. Ingat, hari pertama kamu kerja? Dengan kapak baru dan terasah, maka kamu bisa menebang pohon dengan hasil luar biasa. Hari-hari berikutnya, dengan tenaga yang sama, menggunakan kapak yang sama tetapi tidak diasah, kamu tahu sendiri, hasilnya semakin menurun. Maka, sesibuk apapun, kamu harus meluangkan waktu untuk mengasah kapakmu, agar setiap hari bekerja dengan tenaga yang sama dan hasil yang maksimal.
Sekarang mulailah mengasah kapakmu dan segera kembali bekerja!” perintah sang majikan. Sambil mengangguk-anggukan kepala dan mengucap terimakasih, si penebang berlalu dari hadapan majikannya untuk mulai mengasah kapak.
Istirahat bukan berarti berhenti
Istirahat bukan berarti berhenti ,
Istirahat bukan berarti berhenti
Tetapi untuk menempuh perjalanan yang lebih jauh lagi
Sama seperti si penebang pohon, kita pun setiap hari, dari pagi hingga malam hari, seolah terjebak dalam rutinitas terpola. Sibuk, sibuk dan sibuk, sehingga seringkali melupakan sisi lain yang sama pentingnya, yaitu istirahat sejenak mengasah dan mengisi hal-hal baru untuk menambah pengetahuan, wawasan dan spiritual. Jika kita mampu mengatur ritme kegiatan seperti ini, pasti kehidupan kita akan menjadi dinamis, berwawasan dan selalu baru !
Read More..

Minggu, 20 Februari 2011

Manfaat Buah Pisang

Diposting oleh Ayoe Ritma di Minggu, Februari 20, 2011 13 komentar
Biasa setiap hari Sabtu, kegiatan rutin ku pulang kerja pasti ke rumah nenek, maklum dikampung jadi klo ada hasil panen selalu harus dibawa pulang...kebetulan saat tu bibi aku yang habis panen pisang, pisang kan buah kesukaan ponakan aku... apalagi pisang ambon. hmmmm.... gak kebayang deh c adek senengnya klo liat buah pisang. makanya aku dengan semangat bawa buah pisang pulang. Dan ternyata seperti yang dibayangkan, melihat aku bawa pisang c adek senengnya minta ampun sampe gak mau diganggu pas lagi makan pisang tuh heheh
Ngomong -ngomong buah pisang, ternyata buah pisang mempunyai segudang manfaat selain sebagai makanan tiap hari, tetapi juga untuk kesehatan serta di dunia kecantikan. Ada sih kegunaan yang lain dari khasiat buah pisang. Tetapi anda harus mengetahui terlebih dahulu mengenai kandungan zat di dalam buah pisang ini, yakni karbohidrat 25,8 mg, lemak 0,2 gram, kalori 99, protein 1,2 gram, kalsium 8 mg, serat 0,7 gram, besi 0,5 mg, fosfor 28 mg, vitamin A 44 RE, vitamin B 0,08 mg, vitamin C 3 mg dan air 72 gram
Buah pisang ini dapat dicerna dgn mudah dan kandungan sumber kalori yang tinggi. Maka dari itu, buah pisang dapat dijadikan sebagai sumber tenaga yang cepat. Sehingga dapat menghilangkan lelah, pembentukan tubuh dan kerja otot lebih maksimal.
Selain itu juga dapat menghilangkan jerawat yang seringkali muncul di wajah. So … jangan lah anda merasa pesimis ataupun putus asa dengan yg namanya jerawat. Dengan cara alami menghilangkan buah pisang ini. Ambil buah pisang dan dihaluskan, lalu campurkan dengan susu dan madu. Setelah itu dioleskan di wajah sebagai masker wajah secara alami dan di lakukan setiap hari secara rutin selama 30 – 40 menit. Apabila setelah selesai, bilaslah dengan air dingin dan ulangi agar hasilnya maksimal.
Bagi yang gemar diet atau menjaga berat badan maupun menaikkan berat badan. Lakukan diet dgn mengkonsumsi 4 buah pisang dan 4 gelas susu cair selama 3 hari dalam seminggu. Jumlah kalori dan menu tersebut sangat menyehatkan. Selain menurunkan berat badan, permukaan kulit muka bisa bersih dan tidak berminyak.
Oya buah pisang sangat bagus untuk konsumsi para ibu hamil. Jumlah asam folat yang terkandung dapat diserap dengan gampang oleh janin didalam rahim. Tetapi hati – hati mengkonsumsi nya, karena mengandung kalori yang besar untuk janin.
(^_^)
Read More..

Jumat, 18 Februari 2011

Salah Posting Award

Diposting oleh Ayoe Ritma di Jumat, Februari 18, 2011 10 komentar
Sungguh diluar dugaan hehehe...
Karena buru-buru dan saking semangatnya pengen posting award tapi inet nya tidak mendukung lemooooot bgt jadinya salah ambil award wkwkwk...
Baru nyadar setelah postingan terbit dan dapat komen dari temen-temen bloger, hahah aduuuh malu euumm... heheh Aduh maaf banget ea Mbak Meutia (emot muka malu+merah... )
Kalo sekrang ni bener-bener gak salah dech posting awardnya. ini beneran award ulang tahun ke 2 buat blog Mbak Meutia..





Di blog Meutia's Diary ini banyak yang saya dapet, pengetahuan baru, temen baru, pokoknya top dech.. Makasih ea mbak.. moga tambah sukses dech ya ...
Buat sahabat yang pengen tau Mbak Meutia ayo jangan sungkan buat berkunjung aja ke Meutia's Diary dijamin dech gak nyesel, coz yang mpunya blognya baik banget.. (^_^)
iya keburu lupa seperti tradisi-tradisi sebelumnya para bloger, berhubung yang kemaren salah posting award jadi sekarang pun saya bagikan lagi awardnya.. semoga berkenan untuk mengambilnya kembali ea... (^_^)

Read More..

Kamis, 17 Februari 2011

Award Sahabat

Diposting oleh Ayoe Ritma di Kamis, Februari 17, 2011 17 komentar
Alhamdulillah dah beberapa lama kena penyakit malas sekarang lagi bersemangat buat ngeblog lagi, tepat di tanggal 14 Februari yang banyak orang disebut sebagai hari kasih sayang tau eh dapat award ulang tahun dari Mbak Meutia. buat Mbak Meutia selamat ulang tahun ya buat blognya smoga tambah semangat buat ngeblog dan berbagi cerita dengan sahabat blog yang lainnya.



Dan sesuai tradisi para blogger klo dapat award selalu dibagi-bagi lagi, maka saya kirimkan kembali award ini buat sahabat blogger:
A Ipan, aridha, chikarei, shanty, Bu Annie
semoga berkenan untuk dipajang....
Read More..

Selasa, 15 Februari 2011

Maulid Nabi Muhammad SAW

Diposting oleh Ayoe Ritma di Selasa, Februari 15, 2011 2 komentar
Hari ini Selasa 15 Februari 2011 ditetapkan sebagai Hari Libur Nasional. Hari Kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW.

Perayaan Maulid dibeberapa daerah sudah menjadi tradisi, bahkan ada yang mengarah ke praktik syirik dengan mengadakan sesajian, berkurban untuk alam, laut misalkan, pemubadziran makanan atau harta, ikhtilath atau campur baur laki-laki dan perempuan, praktek yang mengancam jiwa dengan berdesak-desakan atau rebutan makanan, dan lainnya yang bertentangan dengan syari’at.

Peringatan maulid itu dalam rangka mengingat kembali sejarah kehidupan Rasulullah saw., mengingat kepribadian beliau yang agung, mengingat misinya yang universal dan abadi, misi yang Allah swt. tegaskan sebagai rahmatan lil’alamin.

Kenyataan saat ini telah membuktikan, bahwa disebabkan belum bersungguh-sungguhnya kita dalam meneladani Rasulullah SAW dalam mengarungi perjuangan hidup, maka kehidupan kaum muslimin saat ini cenderung terperosok menjadi ummat terbelakang, dibandingkan dengan ummat-ummat lain di hampir semua bidang kehidupan.

Oleh karena itu, jika kondisi kehidupan kita ingin berubah, maka yang harus kita lakukan adalah mau dan berani merubah kebiasaan hidup kita ini.

Allah SWT berfirman : “Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah segala sesuatu yang ada pada diri mereka sendiri” (QS.23. Ar-Ra’du : 11).

Kebiasaan mengabaikan teladan Rasulullah SAW dalam kehidupan kita sehari-hari ternyata membawa kita kepada kemunduran derajat hidup, maka jika ingin berubah menjadi ummat yang maju dan bermartabat, kita harus merubah kebiasaan kita.

Kita harus tinggalkan sikap menyepelekan dan mengabaikan uswahtul hasanah Rasulullah SAW. Kita harus bersungguh-sungguh dan lebih bersungguh-sungguh lagi dalam mengenal dan mengikuti teladan Rosulullah SAW dalam hidup ini.

Kesungguhan kita dalam mengikuti teladan Rasulullah SAW secara utuh dalam mengarungi perjuangan hidup ini adalah kunci menuju kehidupan ummat yang lebih maju dan bertartabat di masa yang akan datang.

Al-Hamdulillah jika kita dapat menyelenggarakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan meriah. Namun hendaknya jangan terlalu bangga dahulu. Sebab terselenggaranya acara itu baru ibarat awan. Meriahnya suasana baru laksana hujan. Bagaimana dengan buahnya ?. Sudah wujudkah ?.

Buahnya adalah “Mutiara hikmah dan perubahan”. Perubahan menjadi lebih baik. Lebih utuh dan lebih bersungguh-sungguh dalam meneladani Rosulullah SAW dalam seluruh sisi kehidupan kita. Kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa, negara dan dunia.

Rasullah SAW adalah rahmat bagi semesta alam, kebaikan dan keberkahannya tidak hanya didapatkan oleh orang-orang yang semasanya dan tidak pula berakhir dengan wafatnya.

Kepada Nabi Muhammad SAW, Allah SWT berfirman, " dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu (menumbuhkan) kententraman jiwa bagi mereka. Allah Maha mendengar, maha mengetahui." (Qs. At-Taubah: 103).

Wallaahu ‘a’lam bisshowaab.
Read More..

Senin, 14 Februari 2011

Apakah Valentin Harus di Rayakan????

Diposting oleh Ayoe Ritma di Senin, Februari 14, 2011 5 komentar
Di dalam hatiku. Di dalam hatimu. Kusimpan cintamu. Untuk selamanya; Kepegang tanganmu. Kau pegang tanganku. Kita satu langkah. Kita satu tujuan. Menuju bahagia; Berjanji kuberjanji. Setulus hati ini.Tak akan kuingkari. Kasih, aku cinta padamu; Tuhan bimbinglah kami. Dalam menggapai cita. Menuju bahtera cinta. Kasih, aku cinta padamu

Memasuki bulan Pebruari setiap tahunnya, dunia ini seakan-akan hanya satu warna, Pink seperti template blog aku hehehe.
Mall, Pusat Perbelanjaan, dan beberapa tempat-tempat yang biasanya ramai dikunjungi orang biasanya ditata dengan dominan warna pink yang oleh sebagian besar masyarakat khususnya generasi muda menyebutnya sebagai warna kasih sayang. Tempat-tempat hiburan pun hanya menyajikan lagu-lagu yang bertemakan kasih sayang, percintaan, dan pacaran. Tulisan yang sering terbaca hanyalah cinta or love.

Memang, 14 Pebruari, bagi orang barat dirayakan sebagai hari kasih sayang yang lebih dikenal sebagai “Valentine day”. Apakah Valentin harus dirayakan???

Tak dapat dipungkiri, kasih sayang adalah pemberian Allah SWT kepada hamba-Nya. Dari sifat ke-Maha Sucinya Allah, kasih sayang itu memunculkan cinta sebagaimana pepatah mengatakan “tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta”. Bentuk cinta tidak dapat diterka, tetapi dampaknya luar biasa. Cinta adalah software yang Allah SWT ciptakan pada manusia, yang dapat mengangkat harkat manusia jika manusia itu berhasil mengemas cinta yang tepat dijalan-Nya. Akan tetapi, kenyataannya tidak sedikit ada kemaksiatan, perzinahan yang muncul atas nama cinta.


Allah SWT dalam Surat Al-Hujurat : 13 menyebutkan bahwa Allah SWT menciptakan manusia laki-laki dan perempuan lalu dijadikannya berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya saling mengenal. Firman Allah SWT tersebut merupakan suatu bukti diakuinya hubungan antar manusia, baik laki-laki maupun perempuan. Kendati demikian, kita tetap dituntut untuk mengutamakan hubungan dengan Allah (Hablun Minannas, wa Hablun Minallaah).

Rasa kasih sayang dan cinta terhadap lawan jenis yang merupakan karunia-Nya, harus disyukuri dengan memanfaatkannya melalui upaya penting yang tidak bertentangan dengan hukum-Nya. Dengan demikian, cinta terhadap lawan jenis bukan suatu yang terlarang dalam Islam. Jadi, laki-laki mencintai perempuan bergitupun sebaliknya itu dijamin 100% halal sebagaimana dalam firman Allah SWT dalam surat Ali-Imran : 14 yang artinya “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang dicintai yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah-ladang. Itulah kesenangan didunia dan Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)”.

Jika dikaji, kata remaja merupakan singkatan dari Rencana Masuk Jannatunnaim (Surga), dan berdasarkan pembahasan tersebut diatas, meski cinta itu bukan sebuah musibah melainkan sebuah anugerah dari Allah SWT yang harus disyukuri dan tidak diingkari, sebab kalau mengingkari perasaan cinta itu, maka sama artinya mengingkari ataupun menolak karunia dari Allah SWT, akan tetapi sebagai generasi Islam, mestinya membedakan makna cinta dengan pacaran.

Dalam kamus umum Bahasa Indonesia, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau rasa sayang ataupun rasa sangat kasih atau tertarik hatinya. Sedangkan pacaran merupakan suatu fase untuk saling “observasi” atau mencari tahu atau penjajagan kepribadian lawan jenis. Maksudnya mengenal dirinya, keluarganya dan lingkungannya. Termasuk mengenal lebih dekat sifat, watak dan kegemaran lawan jenis. Dengan demikian, kelak bisa diketahui apakah layak atau tidak untuk dilanjutkan kejenjang pernikahan.

Kata pacar sendiri berasal dari nama sejenis tanaman hias yang cepat layu dan mudah disemaikan kembali, tanaman ini tidak bernilai ekonomis (murah) sehingga tidak diperjualbelikan. Hal ini sebagai simbol bahwa pacaran adalah perilaku yang tidak bernilai. Jika suatu waktu puas dengan pacarnya, maka dia akan mudah beralih kepada pacarnya yang baru.

Kalau seperti ini, masih perlukah merayakan valentine day? Jawabnya optimis TIDAK, apalagi jika dilihat dari catatan sejarahnya, valentine day ini tidak ada sangkut pautnya dengan Indonesia sekaligus bukan perayaan keagamaan.

Satu hal lagi yang perlu dicatat, bahwa dalam keseharian kita, tentu setiap detik kita rasakan kasih sayang dari orang-orang disekeliling kita, terutama dari kedua orang tua kita dan orang-orang yang kita kasihi. Kasih sayang itu juga kita rasakan datangnya dari Sang Maha Pencipta, dengan mengizinkan kita menggunakan fasilitas di muka bumi ini dengan serba gratis. Oksigen yang kita hirup, Cahaya yang kita gunakan melihat, air yang kita minum adalah sebagian kecil dari karunia yang diturunkan kepada kita sebagai aplikasi kasih sayang-Nya kepada kita umat manusia. Logikanya kasih sayang, terjadi bukan hanya pada tanggal 14 Pebruari, akan tetapi setiap detik dalam kehidupan ummat manusia. Olehnya itu, Syukurilah.

Sumber:everlasting sucsses.
Read More..

Minggu, 06 Februari 2011

Kisah Nyata Cinta Seorang Anak

Diposting oleh Ayoe Ritma di Minggu, Februari 06, 2011 12 komentar
Seorang janda miskin Siu Lan punya anak umur 7 thn bernama Lie Mei. Kemiskinan membuat Lie Mei harus membantu ibunya berjual kue dipasar, karena miskin Lie Mei tidak pernah bermanja-manja kepada ibunya. Pada suatu musim dingin saat selesai bikin kue, Siu Lan melihat keranjang kuenya sudah rusak dan Siu Lan berpesan pada Lie Mei untuk nunggu dirumah karena ia akan membeli keranjang baru.

Saat pulang Siu Lan tidak menemukan Lie Mei dirumah. Siu Lan langsung sangat marah. Putrinya benar-benar tidak tau diri, hidup susah tapi masih juga pergi main-main, padahal tadi sudah dipesan agar menunggu rumah. Akhirnya Siu Lan pergi sendiri menjual kue dan sebagai hukuman pintu rumahnya dikunci dari luar agar Lie Mei tidak dapat masuk. Putrinya mesti diberi pelajaran, pikirnya geram.

Sepulang dari jual kue Siu Lan menemukan Lie Mei, gadis kecil itu tergeletak didepan pintu. Siu Lan berlari memeluk Lie Mei yang membeku dan sudah tidak bernyawa. Jeritan Siu Lan memecah kebekuan salju saat itu. Ia menangis meraung2, tetapi Lie Mei tetap tidak bergerak. Dengan segera Siu Lan membopong Lie Mei masuk kerumah. Siu Lan mengguncang2 tubuh beku putri kecilnya sambil meneriakkan nama Lie Mei. Tiba2 sebuah bingkisan kecil jatuh dari tangan Lie Mei. Siu Lan mengambil bungkusan kecil itu dan membuka isinya. Isinya sebuah biskuit kecil yg dibungkus kertas usang dan tulisan kecil yang ada dikertas adalah tulisan Lie Mei yang berantakan tp dpt dibaca, “Mama pasti lupa, ini hari istimewa bagi mama, aku membelikan biskuit kecil ini untuk hadiah, uangku tidak cukup untuk membeli biskuit yang besar… Mama selamat ulang tahun”.

KISAH NYATA ini dimuat di harian Xia Wen Pao-Cina, thn 2007 (Negative thinking, dapat menyebabkan penyesalan seumur hidup…. Think Positive ) Berpikirlah dengan bijak sebelum bertindak, penyesalan kemudian tak ada gunanya.
Kisah ini sengaja saya posting semoga berguna bagi sahabat blog semua.
Read More..

Minggu, 02 Januari 2011

Kini Ku Tak Muda lagi...

Diposting oleh Ayoe Ritma di Minggu, Januari 02, 2011 5 komentar
26 Desember 2010, 24 tahun sudah aku diberi nikmat,sebuah kehidupan yang tiada tara indahnya.
Indah untuk menyelesaikan masalah,indah untuk berbagi dengan orang lain,indah untuk mempelajari hal baru, indah bersama orang yang disayangi….

Allah memberi kita Kekuatan… dengan cara memberi kita kesulitan-kesulitan untuk membuat kita tegar.
Allah memberi kita kebijakan… dengan cara memberi kita berbagai persoalan hidup untuk diselesaikan agar kita bertambah bijaksana.
Allah memberi kita Keteguhan Hati…dengan cara memberi Bencana dan Bahaya untuk diatasi.
Allah memberi kita Cinta…dengan cara memberi kita orang-orang bermasalah untuk diselamatkan dan dicintai.
Allah memberi kita Kemurahan Kebaikan Hati…dengan cara memberi kita kesempatan-kesempatan yang silih berganti.
semoga kita makin mengerti ini, sehingga apapun yang terjadi, kita terus dapat tersenyum dan mengucapkan “Alhamdulillah” di hati dan di bibir kita.

Terima kasih buat Ibu, Bapak, Adek, sahabat teman dan semua keluarga.
Semoga umur ku yang sekarang ini semakin mendewasakanku dan menyadarkan aku bahwa sebenarnya ulang tahun bukanlah pertambahan umur melainkan semakin berkurangnya jatah kehidupan kita. Dan sebelum ajal menjemput, mari kita bersama-sama melakukan yang terbaik. Doing the best..
Read More..
 

Persahabatan Latansa Copyright © 2009 Paper Girl is Designed by Ipietoon Sponsored by Online Business Journal