Ada anak lelaki dengan watak buruk. Ayahnya memberi sekatung paku dan menyuruh memaku satu batang paku di pagar pekarangan setiap kali dia kehilangan kesabarannya atau merasa kesal bahkan berselisih paham pada orang lain.
Hari pertama dia memaku 37 batang paku dipagar. Pada minggu – minggu berikutnya dia belajar menahan diri dan jumlah paku yang dipakainya berkurang dari hari ke hari. Dia mendapatkan bahwa lebih mudah menahan diri dari pada memaku di pagar. Akhirnya tiba hari ketika dia tidak perlu memaku sebatang paku pun dan dengan gembira disampaikannya hal itu kepada ayahnya. Ayahnya kemudian menyuruh nya mencabut sebatang paku dari pagar setiap hari bila dia berhasil menahan diri dan sabar. Hari – hari berlalu dan akhirnya dia bisa menyelesaikannya. Dia menyampaikan kepada Ayahnya bahwa demua paku telah tercabut dari pagar pekarangannya. Sang ayah membawa anaknya ke pagar dan berkata, ” anakku, kamu sudah berlaku baik, tetapi coba lihat betapa banyak lubang yang ada dipagar ini. Pagar ini tidak akan kembali seperti semula. Kalau kamu berselisih paham, bertengkar dengan orang lain, hal itu meninggalkan luka seperti pada pagar ini. Kau bisa menusukakan pisau di punggung orang dan mencabutnya kembali tapi akan meninggalkan luka. Tak peduli berapa kali kau minta maaf dan menyesal, tetapi bekas luka itu pasti akan tetap tertinggal. Luka melalui ucapan sama perihnya seperti luka fisik.
Sahabat adalah perhiasan yang langka. Mereka membuat kita tertawa dan memberi semangat mereka bersedia mendengarkan jika kita perlukan, mereka menjungjung dan membuka hati kita.
Keindahan persahabatan adalah bahwa kamu tahu kepada siapa kamu dapat mempercayakan rahasia. (Alessandro Manzomi)
Senin, 09 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
5 komentar on "Persahabatan"
pertamaxx
salam kenal ya
kisahnya mencerahkan. cm kayaknya belum tuntas ya?!
@Yans': iya maaf kepotong... padahal aalnya dah bener tapi gak tau ketika dah di terbitkan eh malah separoh..tapi sekarang udah diperbaiki ko...silahkan dilanjutkan bacanya hehheheh
Ayah yang bijaksana, banyak cara untuk menasehati seorang anak tanpa dia tahu kalau sedan di nasehati, sip artikel!
kisah yang sungguh menggugah!
terima kasih telah sharing disini.
Posting Komentar
Terimakasih buat sahabat dah mau mampir di rumahku... (^_^)